Sedang nikmat makan,
Kucing mengeong di kolong meja,
Kakimu mengusir keras menendang,
Tahukah apa kata hati kakimu?
:
Kejam nian kamu yang baru pulang beribadah,
Tuhanmu dipuja dan diminta kasih dan sayangNYA,
Namun kakimu….
Bukti ketidakpedulianmu…
Mana Tuhan memberkati kekejamanmu?
:
Sedang makan di restoran,
Berkerumun kucing kelaparan,
Banyak makanan percuma dibuang,
Matamu mendelik mulut menghardik,
Kucing-kucing lari terbirit-birit,
Tahukah apa kata hati bola matamu?
:
Sungguh celaka,
Kamu baru saja propaganda cinta damai dan kasih semesta,
Santuni si miskin, kasihi yang lapar,
Tapi…
Kamu sia-siakan kesempatan membuktikan.
:
Terbayang sudahkah pernah
Mengubah nasib dengan mudah
Melalui sedekah
Ke mulut menengadah
Apa ruginya kamu bagi makanan kepada si kucing
Dengan santun dan lembut?
Apa sulitnya kamu belikan ikan sembari makan di restoran?
:
Mungkin kamu belum tahu,
Sedekah mempermudah segala urusanmu,
Mahluk itu datang menjemput sedekahmu,
Utusan Tuhan untuk mengujimu,
Sebelum menolongmu,
Memuliakanmu.
:
Lupakah kamu,
Seorang pelacur dikisahkan masuk surga,
Diampuni semua dosa,
Setelah memberi minum seekor anjing kehausan.
Sumber : Kompasiana
Comentários:
Post a Comment